No Tulen
Dari sekian banyak pelaku yang terlibat dalam kebijakan dan respons kenaikan harga BBM, dapat kita pilah dalam dua kelompok yang berhadapan yang terlihat tadi di sini.
Pertama, Pihak yang berposisi sebagai pengambil kebijakan, dan pihak-pihak yang berargumen, dan punya perspektif yang mendukung kenaikan harga BBM. Misalnya, diantaranya mereka menjadikan alasan: “Ini sebagai upaya untuk menyelamatkan APBN yang banyak dihabiskan oleh subsidi BBM.
Dan pihak yang kedua. Pihak yang beroposisi, pihak yang punya argumen dan perspektif yang menentang kenaikan harga. Yang diantaranya melihat kebijakan ini adalah bentuk tunduknya pemerintah terhadap korporasi asing dan tidak pro rakyat.
Inilah demokrasi. Silakan saling berargumen dengan cara yang benar, di jalan yang telah disepakati, dan tidak sampai kehilangan kesantunan dan meruntuhkan harkat kemanusiaan. Sebagai rakyat, kami cuma berharap, di pihak mana pun orang-orang hebat itu berdebat, ber pro-kontra, semoga semuanya demi rakyat. Sekali lagi demi rakyat, bukan semata-mata untuk kepentingan kelompok atau kebencian pada seseorang atau pihak lain. Dan janganlah perdebatan cuma berakhir pada apa yang disatirekan Rhoma Irama, Kalian berdebat di pusat, hasilnya sama saja. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Ayo, sekarang kan sudah dibentuk, Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Semoga betul-betul bisa menyikat mafia Migas yang merugikan rakyat dan negara.
Terakhir, teringat seorang ibu yang berdiri di depan sebuah pertokoan yang menulis, Diskon besar 50%. Dia bergumam: Apa artinya diskon, kalau membelinya pun tak bisa. Masak harus berhutang demi diskon?. Jadi katanya lagi dengan sangat satire, Biarkan saja naik, yang penting kita mampu membelinya, daripada turun, tapi kita tetap tak mampu membelinya.
Jadi, ayo orang-orang pintar dan penguasa, wujudkan harapan yang bernada berdamai pada keadaan, yang bertujuan untuk menyeimbangkan emosi ini. Dan terakhir, seperti kata Pak Jarwo, Lebih baik hidup sederhana tapi mandiri, daripada hidup mewah dari subsidi
0 Response to " Notulen ILK / 18 November 2014 / BBM"
Posting Komentar