NOTULEN ILK / 6 Oktober 2015 / DIGIRING ERA DIGITAL


Notulen


Perkembangan teknologi membawa peradaban memasuki era digital yang ditandai oleh tiga hal:

1) Pertama: paperless, penggunaan kertas menjadi lebih sedikit dan flashdisk berperan penting dalam penyimpanan dokumen.

2) Kedua: serba aplikasi. Setiap OS (Operating System) berlomba menciptakan aplikasi canggih. Lahirlah TV pintar, kacamata pintar, mesin cuci pintar, pembuat kopi pintar, bahkan pengatur denyut jantung manusia dan langkah kaki yang oleh Ronal disebut, “Telah mendehumanisasi manusia”. 

3) Alat makin pintar, manusia makin sebaliknya karena ciri yang ketiga: cukup dengan search engine, Paman Google, dan Ensiklopedia online, orang semakin mudah mencari apa pun yang berakibat menciptakan dua dampak negatif:

a) Yang pertama: manusia jadi malas bergerak, penderita obesitas semakin meningkat, dan timbulkan sejumlah penyakit yang tadi disebut oleh Mbak Ajeng.
.
b) Yang kedua: lahir jenis penyakit baru, nomophobia. Orang lebih takut ponselnya tertinggal daripada anak dan istrinya yang tertinggal dan tergantung berlebihan pada charger dan colokan, juga stress berat bila baterai lemah dan sinyal tidak maksimal dibanding hatinya yang lemah.
.
Jadi ingat! Pengatur denyut jantung dan langkah kaki bisa kau ciptakan, tetapi tak pernah bisa mengganti anugerah tertinggi Tuhan: denyut cinta dan derap langkah perasaan sayang.
.
Terakhir: Mbak Ajeng ingatkan, “Kita yang ciptakan teknologi, kita yang harus mengendalikan. Awasi dan batasi anakmu. Jangan biarkan anakmu diasuh oleh gadget”. “Kalau kita tidak mau”, kata Pak Jarwo, “kelak anak kita kehilangan kemanusiaannya karena DIGITAL: DIjajah dan DIGIlas secara menTAL di era digital”.

Related Posts:

0 Response to "NOTULEN ILK / 6 Oktober 2015 / DIGIRING ERA DIGITAL"

Posting Komentar