Notulen ILK / 30 Juni 2015 / Emansipasi Wanita Dalam Cinta



Notulen

Sederhana kunci emansipasi dalam agama. Islam, misalnya Ibumu, ibumu, ibumu, baru bapakmu. Orang yang paham kedalaman makna ini tidak akan pernah merendahkan perempuan dan menganggap perempuan lebih rendah dari laki-laki. 

Emansipasi sebenarnya telah selesai bagi orang yang berpikir, berilmu, dan beramal saleh. Kita punya 98% persamaan, tetapi terlalu fokus membesar-besarkan 2% yang berbeda, mungkin karena kita memang makhluk yang senang memicu konflik. 

Dan dalam soal cinta, teringat kalimat Dewi Lestari. “Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tetapi dua menghilangkan.” Kalau tahu beratnya adil; tahu tidak mudahnya adil, tentu tahu: Di dalam ‘cinta’, di dalam ‘setia’ cuma ada kata satu ‘ia’. Dan jika lebih dari satu, maka cinta itu akan ‘sia-sia’. 

Cinta itu setara dalam kebersamaan, cinta itu senada dalam kesatuan, saling seiring dan tidak menggiring.

Dan kata kuncinya dari tadi: Lebih baik dicintai, lebih mulia dihormati, daripada sekadar diminati.

Related Posts:

    0 Response to "Notulen ILK / 30 Juni 2015 / Emansipasi Wanita Dalam Cinta"

    Posting Komentar