Notulen ILK / 6 November 2014 / Batak Night


No Tulen

pertama-tama doa kami untuk seluruh pengungsi gunung sinambung, semoga badai segera berlalu

Inilah beberapa persepsi orang, tentang pemuda batak di perantauan:
pertama dikatakan Boris begitu lihat tipe wajah petak-petak, suara tegas keras dan galak, orang akan langsung bertanya batak ya ?, padahal Boris dan banyak teman-temanya yang batak, kesannya aja galak tapi hatinya Hello Kity, dengar lagu o'tano batak dan inang saja langsung mewak.
kedua, sekalinya tau orang itu batak pertanyaan berikutnya selalu margamu apa? atau langsung disapa horas bah he inang, he butet atau he ucok tetapi pemuda batak diperantauan, begitu ketahuan marganya sering bengong kalau di tanya no berapa kau? padahal itu di tanyakan sesama batak untuk mengetahui silsilah di marganya di tarombonya dia nomer berapa. Ketika lagi nongkrong bawa gitar dan ketahuan batak, orang akan disuruh nyanyi padahal, tidak semua orang batak bisa nyanyi, Boris buktinya lagi.
lalu begitu ketahuan masih kuliah, pasti dikira mahsiswa hukum karena selalu dipersepsikan pintar debat, mau jadi pengacara mengikuti jejak dua sahabat Ruhut sitompul dan Hotman paris.

itulah presepsi tentang pemuda batak di perantauan, Ada 3 hal untuk mencapai suskes: Hamaroan (kekayaan), Hagabeon (kebahagian) dan diatas segalanya Hasangapon (kehormatan) dan 5 falsafah Batak yang kang maman dengar dari teman Bataknya, Hans Miller Banurea, mardebata (punya tuhan), maradat (punya adat), marpangkirimon (punya harapan), marpatik (punya aturan), marpinompar (punya keturuanan) agar silsilah tidak putus.

Negeri ini mutu manikam yang terangkai sangat cantik, sangat indah dengan kekayaan budayanya bang ruhut, boris, judika (batak). kang maman (bugis-makasar-sunda), kang deni (jawa-sunda) jarwokuat (melayu), cak lontong (jawa) katika putri, wong kito galo (palembang-jogja)

kita berbeda tetapi tetap satu Indonesia 
Bhineka tunggal Ika

Related Posts:

    0 Response to " Notulen ILK / 6 November 2014 / Batak Night"

    Posting Komentar