Notulen ILK / 20 November 2014 / Balada Musim Hujan

No Tulen

Jika kita sejenak merenung tentang hujan, kita akan temukan sejumlah makna didalamnya. Hujan bisa berarti sebuah anugrah yang diturunkan-Nya untuk membuat basah tanah yang kering kerontang, hujan bisa berarti sebuah kesempatan untuk mendapatkan sumber air minum dan kehidupan, hujan dapat bermakna juga sebagai sebuah sentilan, sebuah sindiran kepada umat manusia.

Sebuah sindiran bagi manusia-manusia yang sombong, bahwa kesombongan mereka itu bisa dikalahkan oleh sebuah gerakan air, air yang sekilas tampak sepele tiap hari ditemui tanpa riak, tanpa ombak, tanpa gejolak, seakan-akan air selalu menurut patuh dan tenang. Namun air pun bisa menjadi tidak sepele. Tidak sepele jika kita sering menyepelekannya. Air bisa berubah menjadi pemangsa nan ganas, dimanapun kita berada, air dapat berubah menjadi predator teramat kejam bagi mangsanya.

Jadi atas nama jiwa yang tulus ikhlas dan penuh harap, kita berdoa bagi semua korban keganasan air yang tak mampu kita tahlukkan, dan semoga negeri ini tak selalu mengadapai musim hujan dengan banjir air mata.

Atas nama jiwa pula mari kita syukuri, kehadiran hujan yang mendatangkan cinta kasih, kedamaian, puisi alam yang romantis, yang menumbuhkan kehidupan.

Hujan bisa sembunyikan air mata yang menetes, bila kegagalan bagai hujan dan keberhasilan bagai mentari maka butuh keduanya untuk melihat pelangi

Related Posts:

    0 Response to "Notulen ILK / 20 November 2014 / Balada Musim Hujan "

    Posting Komentar