No Tulen
Menikah itu ibadah. Dan mengawinkan
orang-orang yang sendirian diantara kamu adalah sesuatu yang baik, karena
melempangkan jalan orang untuk beribadah. Jadi sekali lagi, mak comblang itu
baik dan juga ada dalam beberapa kebudayaan kita. Termasuk dalam kebudayaan
Betawi misalnya, yang dijalankan oleh encang dan encing dari si pemuda yang
sedang mencari jodoh, yang betugas ngedelengin
atau memperkenalkan pemuda dan pemudi yang saling taksir dan bertugas
menggantungkan sepasang ikan bandeng di depan rumah seorang gadis, bila si
gadis itu ada yang naksir.
Asalkan, seperti disinggung Bianca, Mencomblang itu harus sesuai
syariat. Bukan dengan tujuan memperjualbelikan cinta. Karena pada hakikatnya
cinta itu indah, karunia Sang Maha Indah, paduan ketulusan dan keihklasan yang
diharapkan bermuara dalam sebuah ikrar suci.
Dan seperti diingatkan
Fitri Tropica tadi, Mak comblang yang yang terbaik adalah Sang Maha Pengatur. Jika jodohmu tidak juga datang-datang, jika jodohmu belum juga mendekat,
bertanyalah ke hatimu. Apakah kamu sudah dekat dengan Sang Maha Pengatur, lewat
doa-doa yang kau panjatkan kepadaNya.
Tetapi jika jodohmu sudah dipertemukanNya, pernikahan bukanlah akhir,
justru adalah awal. Dan juga jangan lupa, jika berdua tanpa keikhlasan, jika
berdua cuma membuat luka, maka sendiri bertabur cinta dari keluarga dan sahabat
adalah pilihan yang tak kalah indahnya.
0 Response to " Notulen ILK / 1 Desember 2014 / Mak Comblang Penyalur Kasih Sayang "
Posting Komentar