NO TULEN
Kemetrian pendidikan dan kebudayaan adalah kementrian yang menerima anggaran terbesar ke tiga,setelah kementrian pertahanan dan PU dan Di atas kementrian agama dan kesehatan, anggaran belanja pendidikan itu 80,66 T per tahun dan untuk UN saja 560 M, untuk ujian 7.150.218 siswa
Ujian dilaksanakan, tetapi apa yang terjadi, 20 paket soal banyak bocoran soal jawabanya ada yang dijaul 300 ribu pengawas melihat, tetapi tidak bereani melaporkan karena takut siswanya diajama sekolah lain, jadi ada ancaman saling mengancam satu sama lain
Bahkan di hari pertama UN, hari ini, untuk SMA ada kunci jawaban yang ditawarkan 12 juta rupiah sehingga anak sekolah satu sekolah iuran masing-masing supaya mendapatkan jawaban itu, yang terjadi adalah curang berjamaah
Nah pointnya apa yang seperti di katakan temen-temen tadi
Dasar pendidikan bertukar pikiran, bukan paksaan dan semata-mata kepatuhan, sekolah adalah tempat belajar ilmu menguraikan, bukan semata-mata ilmu menghafalkan, pendidikan memberi pencerahan dan memerdekakan, bukan membawa kegelapan dan menjadikan anak stres dalam tekanan, tetapi apa daya 7 juta anak harus ikut UN tahun ini.
Padahala kita tahu anak, bukan batu bata yang harus di ukur,
dibandingkan di standarisasikan sama rata karena oleh sang pencipta mereka di beri masing masing ke istimewaan, mereka hidup dijaman kreaktif yang menuntut ekspresi ke unikan potensi, bukan hidup di era industi yang menuntut efisiensi dan standarisasi semata
jika ini saya jadi khawatir dengan apa yang ditulis W.S Renda sejak tahun 77 di puisinya tentang sajak anak muda
jika daya hidup diganti oleh napsu, sekedar lulus dengan bebagai cara, percerahan telah diganti oleh pembatasan anak yang di perlakukan seragam, maka kita hanya menghasilkan angkatan yang gagap dan berbahaya, yang menghalalkan cara-cara curang secara berjamaah.
0 Response to " NO TULEN ILK / 25 APRIL 2014 / UJIAN NASIONAL PERLUKAH"
Posting Komentar